Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan juga menjadi kapal kebanggaan bangsa Indonesia. Ketangguhan dan ketenaran kapal ini telah terdengar di seluruh penjuru dunia. Sudah sejak sekitar abad 14, kapal phinisi berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia.
Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangantangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang
dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan? (Sumber: www.gocelebes.com)
Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
Jika nenek moyang kita saja mampu berjaya degan konsep negara maritimnya, maka sudah seharusnyalah kita sebagai generasi penerus juga bisa berjaya. Banyak faktor yang bisa menjadikan bangsa kita jaya. Telah di bahas dalam pembelajaran sebelumnya berbagai potensi kemaritiman dan kepulauan Indonesia. Potensi-potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangantangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang
dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
- Lamba atau lambo. Merupakan Phinisi modern yang dilengkapi dengan motor diesel (PLM).
- Palari. Merupakan bentuk awal Phinisi yang melengkung dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Lamba.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan? (Sumber: www.gocelebes.com)
Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
No. | Paragraf | Ide Pokok |
---|---|---|
1. | Pertama | Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, bahkan juga menjadi kapal kebanggaan bangsa Indonesia.. |
2. | Kedua | Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. |
3. | Ketiga | Kapal phinisi adalah kapal istimewa. |
4. | Keempat | Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. |
5. | Kelima | Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. |
6. | Keenam | Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas |
7. | Ketujuh | Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. |
8. | Kedelapan | Ada beberapa jenis kapal Phinisi, namun yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis. |
9. | Kesembilan | Kapal phinisi biasanya digunakan sebagai kapal pengangkut bayang antarpulau, namun di era modern seperti sekarang ini, Phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah. |
10. | Kesepuluh | Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. |
Jika nenek moyang kita saja mampu berjaya degan konsep negara maritimnya, maka sudah seharusnyalah kita sebagai generasi penerus juga bisa berjaya. Banyak faktor yang bisa menjadikan bangsa kita jaya. Telah di bahas dalam pembelajaran sebelumnya berbagai potensi kemaritiman dan kepulauan Indonesia. Potensi-potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.